Desa Tempur, Desa Diatas Kawah ( kab. Jepara )

KABUPATEN Jepara terkenal dengan beragam potensi, tidak hanya wisata bahari dan kerajinan ukirnya yang sudah terkenal di seluruh penjuru ta...


KABUPATEN Jepara terkenal dengan beragam potensi, tidak hanya wisata bahari dan kerajinan ukirnya yang sudah terkenal di seluruh penjuru tanah air, tetapi potensi alam yang tiada duanya di Jawa Tengah. Selain Karimunjawa, potensi alam pedesaan ada di sebuah desa yang terpencil, yakni Desa Tempur. Wartawan Suara Merdeka Budi Cahyono melaporkan dalam beberapa tulisan.
DESA Tempur Keling, Jepara merupakan salah satu desa di Kecamatan Keling yang berada di ketinggian 800 meter diatas permukaan laut (dpl) dengan luas desa 2.416.500 hektare. Jarak Desa Tempur ke Kecamatan Keling adalah 25 km. Sedangkan jarak ke Ibu Kota Kabupaten adalah 61 km atau bisa ditempuh 2,5 jam mengendarai kendaraan roda empat.
Desa ini berbatasan dengan Desa Sumanding, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, di Utara, Desa Medani, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, di sebelah Timur, Dukuh Semliro, Desa Rahtawu Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus di Selatan, serta berbatasan dengan Gunung Candi Angin pegunungan Muria di sebelah Barat.

klik pada gambar untuk lihat lebih jelas gambarnya




Letak desa yang berpenduduk sekitar 5.000 jiwa ini terletak di lembah yang dikelilingi beberapa gunung di pegunungan Muria. Yakni, Gunung Ngaringan, Gunung Tugel dan Gunung Gajah Mungkur (Utara), Gunung Kukusan (Timur), Gunung Tunggangan dan Gunung Sapto Renggo yang biasa disebut Puncak 29 (baca Puncak Songolikur-red), dan Gunung Candi Angin (Barat). Tak heran jika menilik kondisi topografi semacam ini, banyak penduduk setempat menyebut Desa Tempur dengan sebutan desa di atas kawah. Menurut para peneliti yang pernah meneliti Tempur, desa ini berada di lereng Muria yang meletus terakhir kalinya 5.000 tahun yang lalu dari gunung purba. Bekas kawah purba ini yang biasa disebut kaldera dan ditempati penduduk hingga sekarang ini. Gunung Muria ini dinilai para ahli masih aktif dan suatu saat bisa meletus kembali.
Seperti halnya kawasan pegunungan di daerah lainnya, daerah Tempur memiliki potensi alam yang sangat menarik untuk dikembangkan, bahkan banyak investor yang berebut untuk mengembangkan daerah ini menjadi daerah tujuan wisata yakni desa wisata. Tanah yang subur, dengan berbagai tanaman dan hasil bumi serta panorama yang indah ditambah lagi dengan keramahtamahan penduduk membuat betah para pendatang. Desa yang berpenghuni 1.200 kepala keluarga (KK) ini sering menjadi pusat penelitian bagi para peneliti, baik lingkungan Jepara sendiri, luar Jepara, maupun dari luar negeri.
“Potensi alam di sini (Tempur-red) memang sangat beragam. Kami berupaya bersama para warga untuk mengembangkan desa ini menjadi desa agrowisata,” kata Petinggi Desa Tempur Sutoyo mempromosikan.
Agrowisata? Banyak kalangan merasa pesimis dengan potensi yang dimiliki Tempur, sebab gagasan atau konsep desa agrowisata telah ditelurkan beberapa tahun lalu. Namun hingga saat ini, belum menampakkan hasil atau setidaknya menuju konsep brilian tersebut. Tetapi opini dari berbagai pihak dari luar Tempur ditampik oleh petinggi setempat. Pihaknya sangat yakin dan optimis, suatu saat nanti Tempur akan menjadi ikon bahkan daerah tujuan wisata yang bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kota Ukir.
“Kami tahu potensi desa ini. Semua yang diperlukan untuk menjadi desa wisata dipunyai Tempur. Dibanding di daerah lain di Jepara , kami masih bisa berbangga khususnya untuk konsep desa mandiri dengan agronya,” imbuh Sutoyo.
Potensi alam yang dimiliki Tempur memang belum ada bandingannya di seluruh penjuru Kota Ukir Jepara ini. Selain sejuk karena memang dikelilingi gunung-gunung, desa ini sebagai penghasil hasil pertanian yang layak untuk dikedepankan. Seperti halnya di daerah Bandungan, Kabupaten Semarang, yang memasok sayuran-sayuran segar ke Kota Semarang dan sekitarnya. Tempur juga memiliki kekayaan itu. Namun, diakui oleh warga masih belum dikelola secara maksimal, padahal segala sesuatu faktor pendukung jelas dimiliki.
“Kami akui masih lemah dalam pengelolaan hasil-hasil bumi, padahal kami juga tahu itu adalah sumber pemasukan bagi warga desa, tidak hanya mengandalkan dari jagung dan kopi saja,” kata Imam Sukoco (35) sekretaris Karang Taruna Argo Mulyo menjelaskan permasalahan yang terjadi.
Tidak hanya hasil perkebunan yang memiliki potensi menjadi pemasok bagi Kabupaten Jepara sendiri, tetapi salah satu potensi yang paling besar dengan hasil jagungnya. Sukoco menjelaskan, pada hasil panen 2006 lalu sebelum terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor, jagung mencapai penghasilan tertinggi dalam masa penen yakni sebesar 1.500 ton per tahun. Merupakan salah satu daerah yang berpotensi penghasil jagung terbesar di Kabupaten Jepara. Namun pascabencana, hasil jagung tidak begitu menggembirakan. Hanya panen 800 ton per tahun dengan dua kali masa tanam. “Harga jagung saat ini termasuk sangat baik dengan Rp 2.500/kg, sedangkan harga jagung di pasar internasional menembus level harga Rp 3.300 per kg. Jagung ini jelas berprospek untuk meningkatkan perekonomian yang memberdayakan masyarakat,”ujar Imam.
Sedangkan kopi sendiri mendapatkan tempat di warga, karena penyumbang hasil terbesar di Jepara. Dengan luas lahan yang ada sekarang maksimal menghasilkan 700 ton, dengan harga Rp 15.00 per kg. Jenis kopi yang ditanam di Tempur, Robusta yang dinilai cocok dengan kondisi tanah dan alam setempat. Para petani kopi ini tidak menggunakan pupuk kimia melainkan mengandalkan pupuk organik yang dinilai ramah terhadap lingkungan, selain itu rasa dari kopi memang berbeda jika diberi dengan pupuk kimia. Menurut Imam, estimasi dengan lahan yang sekarang, paling banyak menghasilkan 400-500 kg, padahal jika ada bibit kopi yang bagus, diperkirakan bisa menghasilkan 1,2 ton per hektarenya. Tidak hanya jagung saja, tetapi warga juga tengah mengembangkan daun Nilam sebagai bahan dasar membuat minyak wangi.
Tidak hanya perkebunan dan pertanian yang menjadi tumpuan Desa Tempur, desa ini juga bisa dijadikan daerah tujuan wisata, sebab kultur tanahnya menopang untuk membuat kolam-kolam ikan. Seperti halnya daerah Jimbaran yang terletak di Kabupaten Semarang, cukup terkenal dengan wisata kuliner ikan bakarnya. Di Tempur sendiri bidang perikanan tengah di lirik oleh warga. Di sisi Kali Gelis, warga banyak membuat kolam-kolam ikan dengan diisi benih dari ikan Mas jenis tombro, Nila, dan Lele. Tidak hanya membuat kolam-kolam, tetapi ada warga yang sudah membuat saung-saung untuk menyambut kedatangan wisata lokal. “Melimpahnya air di Tempur membuat beberapa warga tertarik untuk mengembangkan perikanan di desa ini. Ketersediaan pakan untuk ikan pun tidak mengalami kendala seperti yang dibayangkan sebelumnya,” tandas Imam.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) kabupaten JeparaKhaeron Syariefuddin SH MSi menegaskan, untuk merubah Tempur menjadi suatu daerah tujuan wisata merupakan gagasan yang sangat baik dan pada dasarnya pemkab mendukung keinginan warga. Tapi, untuk pengembangan itu terkendala beberapa hal, termasuk dengan dana yang cukup besar merubah segala sesuatunya. ” Perlu grand strategi yang matang dan melibatkan dinas dan instansi terkait tidak bisa Disparta atau masyarakat berjalan sendiri. Semuanya harus berjalan berdampingan saling percaya,” kata Khaeron.
Dia menambahkan, Tempur memang diharapkan menjadi penyegaran dunia wisata yang didominasi pantai yang berpasir putihnya. Bertempat di lereng Muria inilah yang akan ditonjolkan untuk menarik minat wisatawan lokal.
Dengan berbagai macam potensi dan talenta yang dimiliki, bukan tidak mungkin Desa Tempur untuk dikembangkan dan menjadi ikon baru dunia pariwisata di Jepara pada khususnya. Tidak hanya mengandalkan keindahan bahari Karimunjawa, Pantai Bandengan dan Kartini, serta Benteng Portugis, tetapi satu lagi yang harus diperhatikan Pemkab Jepara, potensi itu ada dan dimiliki..

COMMENTS

BLOGGER: 41
Loading...
Nama

Best Friend Cerita Athief Djarum Black Blog Competitions Vol.2 free download Mp3 Free download Photoshop Brush Free Download Software Free Movies Indie A_Mild_Music Download Jeng Jeng Kabar Jepara kaskus Kumpulan Award My desain With Photoshop ( OEKIR DESIGN ) My design with corel News Tentang Gue TUtoriAl Corel Draw Tutorial Photoshop
false
ltr
item
Athief Blog - Semacam Tulisan Tidak Penting!: Desa Tempur, Desa Diatas Kawah ( kab. Jepara )
Desa Tempur, Desa Diatas Kawah ( kab. Jepara )
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ74IhcFkRjs14ke8sdDVfP61LuHjGDLpioIzdz5qkX1Zp1_SGKjR2asdkfyjBkmAjo8u1sub-4mTrqwuRz9QkprS1MMg5zzIPK3i5hKMS7oBnqcbeIo3YOQpFVq8lOzNJl6KyHsjm3sH6/s320/Desa+Tempur+Jepara.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ74IhcFkRjs14ke8sdDVfP61LuHjGDLpioIzdz5qkX1Zp1_SGKjR2asdkfyjBkmAjo8u1sub-4mTrqwuRz9QkprS1MMg5zzIPK3i5hKMS7oBnqcbeIo3YOQpFVq8lOzNJl6KyHsjm3sH6/s72-c/Desa+Tempur+Jepara.jpg
Athief Blog - Semacam Tulisan Tidak Penting!
https://athiefblog.blogspot.com/2009/08/tempur-desa-diatas-kawah.html
https://athiefblog.blogspot.com/
http://athiefblog.blogspot.com/
http://athiefblog.blogspot.com/2009/08/tempur-desa-diatas-kawah.html
true
6050900744285778603
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy