Seorang pemilik Toko Kain dan Busa ”Sonia” Arjan Mangharam Nathani (59) di Jalan Raya Senenan-Jepara KM3, Kecamatan Jepara, ditemukan tewas ...
Seorang pemilik Toko Kain dan Busa ”Sonia” Arjan Mangharam Nathani (59) di Jalan Raya Senenan-Jepara KM3, Kecamatan Jepara, ditemukan tewas mengenaskan oleh karyawannya. Korban tewas diduga dibunuh bekas karyawannya.
Pria keturunan India yang menjual kain dan busa untuk bahan keperluan jok mebel ini ditemukan tak bernyawa Senin (16/11) sekitar pukul 09.00. Kondisi korban sangat mengenaskan.
Saat ditemukan, jasadnya berada di dekat tandon air di depan rumah yang berlokasi di belakang toko. Menurut keterangan dokter Lupi Murwani yang memeriksa kondisi korban, Arjan tewas karena ada bekas cekikan di leher.
”Bekasnya hanya cekikan ringan. Dari kondisi tubuhnya, saat dibenamkan ke dalam air korban masih hidup. Di bagian dahi juga ada luka robek bekas pukulan benda tumpul,” kata Lupi, di lokasi kejadian.
Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, sebelum dibunuh kemungkinan besar korban dianiaya di dalam rumah.
Setelah dilumpuhkan, pelaku yang masih buron itu menyeret tubuh korban.
Hal itu terlihat dari adanya bekas seretan di atas lantai depan rumah tepatnya di teras. Tubuhnya lalu dibenamkan ke dalam tandon air bawah tanah.
Terbongkarnya kasus pembunuhan ini bermula dari laporan karyawan Arjan ke polisi. Para karyawan ini kemudian dijadikan saksi untuk menguak siapa pembunuhan juragannya tersebut.
Ada empat saksi yang kemarin diperiksa secara intensif di Mapolres Jepara, masing-masing Miko (21) warga Solo, Saidun (23) warga Batang, Davis Johansyah (20) warga Ngabul Kecamatan Tahunan, dan Susanto penduduk Temanggung.
Salah seorang saksi, Susanto mengungkapkan, sebelum jasad bosnya ditemukan, dia dengan karyawan lainnya merasa curiga saat akan masuk kerja. Kebiasaannya, pukul 07.00, toko sudah dibuka dan karyawan sudah masuk.
Tertutup Rapat Tetapi, kemarin pukul 07.00 lebih toko masih tertutup rapat. Susanto juga menjelaskan, salah seorang temannya Miko yang juga menjadi saksi dimintai keterangan di depan penyidik karena ada bekas karyawan Toko Sonia yang mengancam membunuh bos. Tetapi ancaman pembunuhan itu ditujukan kepada istri Arjan, Sonia.
”Persisnya apa, keterangannya ada di Miko. Ancaman itu berlangsung Sabtu (14/11) malam. Tempatnya di mana, saya tidak tahu persis. Kemungkinan, saat menjadi karyawan, ada perkataan Bu Sonia yang menyakitkan hati pelaku,” katanya.
Kemungkinan pembunuhan dilakukan Sabtu malam atau Minggu dini hari. Hal ini juga berdasarkan keterangan dokter Lupi yang menerangkan jika Arjan tewas sekitar dua hari.
Kapolres Jepara AKBP Kamdani didampingi Kasat Reskrim AKP Suyono mengakui sudah ada nama calon tersangka. Hingga kemarin sekitar pukul 14.00, saksi-saksi masih dimintai keterangan.
”Kami masih memburu pelaku. Calon tersangka ini warga dari luar Jepara, semoga cepat ditangkap,” ujar Suyono. (suara merdeka)
Thank To : http://www.hendromartojo.info/?pilih=news&aksi=lihat&id=374
Pria keturunan India yang menjual kain dan busa untuk bahan keperluan jok mebel ini ditemukan tak bernyawa Senin (16/11) sekitar pukul 09.00. Kondisi korban sangat mengenaskan.
Saat ditemukan, jasadnya berada di dekat tandon air di depan rumah yang berlokasi di belakang toko. Menurut keterangan dokter Lupi Murwani yang memeriksa kondisi korban, Arjan tewas karena ada bekas cekikan di leher.
”Bekasnya hanya cekikan ringan. Dari kondisi tubuhnya, saat dibenamkan ke dalam air korban masih hidup. Di bagian dahi juga ada luka robek bekas pukulan benda tumpul,” kata Lupi, di lokasi kejadian.
Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, sebelum dibunuh kemungkinan besar korban dianiaya di dalam rumah.
Setelah dilumpuhkan, pelaku yang masih buron itu menyeret tubuh korban.
Hal itu terlihat dari adanya bekas seretan di atas lantai depan rumah tepatnya di teras. Tubuhnya lalu dibenamkan ke dalam tandon air bawah tanah.
Terbongkarnya kasus pembunuhan ini bermula dari laporan karyawan Arjan ke polisi. Para karyawan ini kemudian dijadikan saksi untuk menguak siapa pembunuhan juragannya tersebut.
Ada empat saksi yang kemarin diperiksa secara intensif di Mapolres Jepara, masing-masing Miko (21) warga Solo, Saidun (23) warga Batang, Davis Johansyah (20) warga Ngabul Kecamatan Tahunan, dan Susanto penduduk Temanggung.
Salah seorang saksi, Susanto mengungkapkan, sebelum jasad bosnya ditemukan, dia dengan karyawan lainnya merasa curiga saat akan masuk kerja. Kebiasaannya, pukul 07.00, toko sudah dibuka dan karyawan sudah masuk.
Tertutup Rapat Tetapi, kemarin pukul 07.00 lebih toko masih tertutup rapat. Susanto juga menjelaskan, salah seorang temannya Miko yang juga menjadi saksi dimintai keterangan di depan penyidik karena ada bekas karyawan Toko Sonia yang mengancam membunuh bos. Tetapi ancaman pembunuhan itu ditujukan kepada istri Arjan, Sonia.
”Persisnya apa, keterangannya ada di Miko. Ancaman itu berlangsung Sabtu (14/11) malam. Tempatnya di mana, saya tidak tahu persis. Kemungkinan, saat menjadi karyawan, ada perkataan Bu Sonia yang menyakitkan hati pelaku,” katanya.
Kemungkinan pembunuhan dilakukan Sabtu malam atau Minggu dini hari. Hal ini juga berdasarkan keterangan dokter Lupi yang menerangkan jika Arjan tewas sekitar dua hari.
Kapolres Jepara AKBP Kamdani didampingi Kasat Reskrim AKP Suyono mengakui sudah ada nama calon tersangka. Hingga kemarin sekitar pukul 14.00, saksi-saksi masih dimintai keterangan.
”Kami masih memburu pelaku. Calon tersangka ini warga dari luar Jepara, semoga cepat ditangkap,” ujar Suyono. (suara merdeka)
Thank To : http://www.hendromartojo.info/?pilih=news&aksi=lihat&id=374