Pesta Lomban Jepara 2009 Pesta Lomban akan dilaksanakan Minggu (27/9) atau sepekan setelah hari Raya Idul Fitri. Bagi masyarakat Jepara acar...
Pesta Lomban Jepara 2009
Pesta Lomban akan dilaksanakan Minggu (27/9) atau sepekan setelah hari Raya Idul Fitri. Bagi masyarakat Jepara acara ini dapat dikatakan sebagai penutup rangkaian kegiatan Lebaran. Berbagai persiapan telah dilakukan dan tinggal menyempurnakan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Khaeron Syarifuddin mengatakan, berbagai rangkaian kegiatan pesta lomban sudah dipersiapkan. Termasuk upacara ritual larung kepala kerbau, hingga panggung hiburan. Pada tahun ini tidak ada acara yang baru, semuanya hampir sama dengan tahun sebelumnya.
Hanya saja untuk hiburan musik yang biasannya digelar hingga pukul 12.00 siang, untuk lomban tahun ini akan diperpanjang hingga pukul 5 sore. Pesta lomban dimulai dengan melarung kepala kerbau di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujung Batu, dan berakhir di Pantai Kartini Jepara.
Secara resmi pesta lomban akan dibuka oleh Bupati Jepara Drs. Hendro Martojo MM dan diikuti oleh seluruh jajaran Muspida dan pejabat di Lingkungan Pemkab Jepara. Diperkirakan, kegiatan pesta lomban mampu menyedot ribuan pengunjung baik dari Jepara maupun luar Jepara. Bagi pengunjung yang masuk akan dikenakan tiket Rp. 5000 per orang.
Pesta Lomban di Jepara pada awalnya adalah pestanya masyarakat nelayan di wilayah Kabupaten Jepara, namun dalam perkembangan peasta ini telah menjadi milik masyarakat Jepara pada umumnya. Pesta ini merupakan puncak acara dari Pekan Syawalan yang diselenggarakan pada tanggal 8 syawal atau 1 minggu setelah hari Raya Idul Fitri.
Pesta lomban oleh masyarakat Jepara sering pula disebut sebagai “ Bakda / Bada Lomban “ atau Bakda / Bada Kupat . Disebut “ Bakda Kupat “ kasrena pada saat itu masyarakat Jepara merayakannya dengan memasak kupat dan lepet disertai rangkaian masakan lain yang lezat seperti : opor ayam, rendang daging, sambal goreng, oseng-oseng dan lain-lain.Kupat adalah bentuk tradisional yang tidak asing lagi bagi masyarakat khususnya masyarakat Jawa Tengah. Kupat ini terbuat dari beras yang dibungkus daun kelapa muda (janur), rasanya seperti nasi biasa. Sedangkan lepet hampir seperti kupat tetapi terbuat dari ketan disertai parutan kelapa dan di beri garam. Lepet ini rasanya lebih gurih dan dimakan tanpa lauk. Bentuknya bulat panjang 10 cm. selain hidangan khas bakda kupat dengan kupat lepetnya, masyarakat Jepara masih menyediakan aneka macam makanan kecil. Sedangkan anak-anak merayakan hari raya ini dengan memakai pakaian baru warna-warni dan siap untuk “berlomban-ria” di Pantai Kartini Jepara sebagai pusat keramaian Pesta Lomban.
Istilah Lomban oleh sebagian masyarakat Jepara disebutkan dari kata “Lomba-lomba” yang berarti masyarakat nelayan masa itu bersenang-senang melaksanakan lomba-lomba laut yang seperti sekarang masih dilaksanakan setiap pesta Lomban, namun ada sebagian mengatakan bahwa kata-kata lomban berasal dari kata “Lelumban” atau brsenang-senang. Semuanya mempunyai makna yang sama yaitu merayakan hari raya dengan bersenang-senang setelah berpuasa Ramadhan sebulan penuh.
sumber artikel
http://www.jeparakab.go.id/index.php/20090926565/Berita/Sosial-Budaya/Besok-Puncak-Pesta-Lomban.jpr
http://wisata.voucher-hotel.com/wisata/jawa-tengah/pesta-lomban-jepara.html
Pesta Lomban akan dilaksanakan Minggu (27/9) atau sepekan setelah hari Raya Idul Fitri. Bagi masyarakat Jepara acara ini dapat dikatakan sebagai penutup rangkaian kegiatan Lebaran. Berbagai persiapan telah dilakukan dan tinggal menyempurnakan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Khaeron Syarifuddin mengatakan, berbagai rangkaian kegiatan pesta lomban sudah dipersiapkan. Termasuk upacara ritual larung kepala kerbau, hingga panggung hiburan. Pada tahun ini tidak ada acara yang baru, semuanya hampir sama dengan tahun sebelumnya.
Hanya saja untuk hiburan musik yang biasannya digelar hingga pukul 12.00 siang, untuk lomban tahun ini akan diperpanjang hingga pukul 5 sore. Pesta lomban dimulai dengan melarung kepala kerbau di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujung Batu, dan berakhir di Pantai Kartini Jepara.
Secara resmi pesta lomban akan dibuka oleh Bupati Jepara Drs. Hendro Martojo MM dan diikuti oleh seluruh jajaran Muspida dan pejabat di Lingkungan Pemkab Jepara. Diperkirakan, kegiatan pesta lomban mampu menyedot ribuan pengunjung baik dari Jepara maupun luar Jepara. Bagi pengunjung yang masuk akan dikenakan tiket Rp. 5000 per orang.
Pesta Lomban di Jepara pada awalnya adalah pestanya masyarakat nelayan di wilayah Kabupaten Jepara, namun dalam perkembangan peasta ini telah menjadi milik masyarakat Jepara pada umumnya. Pesta ini merupakan puncak acara dari Pekan Syawalan yang diselenggarakan pada tanggal 8 syawal atau 1 minggu setelah hari Raya Idul Fitri.
Pesta lomban oleh masyarakat Jepara sering pula disebut sebagai “ Bakda / Bada Lomban “ atau Bakda / Bada Kupat . Disebut “ Bakda Kupat “ kasrena pada saat itu masyarakat Jepara merayakannya dengan memasak kupat dan lepet disertai rangkaian masakan lain yang lezat seperti : opor ayam, rendang daging, sambal goreng, oseng-oseng dan lain-lain.Kupat adalah bentuk tradisional yang tidak asing lagi bagi masyarakat khususnya masyarakat Jawa Tengah. Kupat ini terbuat dari beras yang dibungkus daun kelapa muda (janur), rasanya seperti nasi biasa. Sedangkan lepet hampir seperti kupat tetapi terbuat dari ketan disertai parutan kelapa dan di beri garam. Lepet ini rasanya lebih gurih dan dimakan tanpa lauk. Bentuknya bulat panjang 10 cm. selain hidangan khas bakda kupat dengan kupat lepetnya, masyarakat Jepara masih menyediakan aneka macam makanan kecil. Sedangkan anak-anak merayakan hari raya ini dengan memakai pakaian baru warna-warni dan siap untuk “berlomban-ria” di Pantai Kartini Jepara sebagai pusat keramaian Pesta Lomban.
Istilah Lomban oleh sebagian masyarakat Jepara disebutkan dari kata “Lomba-lomba” yang berarti masyarakat nelayan masa itu bersenang-senang melaksanakan lomba-lomba laut yang seperti sekarang masih dilaksanakan setiap pesta Lomban, namun ada sebagian mengatakan bahwa kata-kata lomban berasal dari kata “Lelumban” atau brsenang-senang. Semuanya mempunyai makna yang sama yaitu merayakan hari raya dengan bersenang-senang setelah berpuasa Ramadhan sebulan penuh.
sumber artikel
http://www.jeparakab.go.id/index.php/20090926565/Berita/Sosial-Budaya/Besok-Puncak-Pesta-Lomban.jpr
http://wisata.voucher-hotel.com/wisata/jawa-tengah/pesta-lomban-jepara.html