JEPARA RITECH EXPO 2009 Staf Ahli Kementerian Negara Riset dan Teknologi Richard Mengko mengatakan, kegiatan Ritech Expo atau pameran resear...
Staf Ahli Kementerian Negara Riset dan Teknologi Richard Mengko mengatakan, kegiatan Ritech Expo atau pameran research innovation and technology (Ritech) hanya dilaksanakan di delapan kota di Indonesia.
"Kabupaten Jepara merupakan kota keenam tempat dilaksanakannya Ritech Expo 2009, setelah Manado, Banjarmasin, Makassar, Kupang, dan Padang," ujarnya saat menyampaikan laporan kegiatan pada pembukaan Ritech Expo yang dimulai 23-25 Juli 2009 di Gedung Wanita Jepara, Kamis.
Sementara dua kota lain yang akan menjadi tuan rumah Ritech Expo, yakni Palembang dan Malang, sebelum kegiatan puncak di Jakarta pada 7-10 Agustus 2009.
"Kegiatan ini untuk memaknai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional," ujarnya.
Pada Ritech Expo di Jepara ini tersedia puluhan stan yang diisi oleh delapan dinas/instansi pemerintah, dua badan/lembaga penelitian, dua universitas, empat sekolah menengah kejuruan, dan sembilan dunia usaha swasta.
Sementara itu, Bupati Jepara Hendro Martojo mengungkapkan, kebanggaannya atas ditunjuknya Jepara sebagai salah satu dari delapan kabupaten/kota di Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan Ritech Expo 2009.
"Hal ini tentu merupakan kebanggaan tersendiri, karena hanya ada delapan kota yang ditunjuk menjadi tempat kegiatan Ritech Expo," ujarnya.
Pada kesempatan itu, dia mengatakan, Jepara juga masuk nominasi untuk mendapatkan anugerah Ristek dari Kementerian Ristek. "Mudah-mudahan hal ini menjadi dorongan dalam pengembangan iptek, terutama teknologi tepat guna yang dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
Berdasarkan pengamatan, kegiatan Ritech Expo lebih didominasi stan umum dibandingkan stan khusus yang menampilkan teknologi.
Beberapa stan yang menarik dikunjungi, yakni stan milik STM Tunas Harapan Pati yang menampilkan teknologi sortir barang secara otomatis dan sistem keamanan rumah yang dapat dikendalikan dengan telepon selular.
Sementara stan yang menarik lainnya, yakni stan milik UGM Yogyakarta menampilkan teknologi sederhana untuk mengolah kacang tanah menjadi produk makanan jadi dan minyak goreng rendah kalori.
Tak mau ketinggalan, stan SMK Bhakti Praja Jepara menampilkan hasil modifikasi kendaraan tahun 80-an dan SMK lainnya menampilkan sepeda motor dari bahan kayu.
Sedangkan stan lainnya hanya menampilkan brosur tentang pengelolaan potensi daerah, produk makanan olahan, produk elektronik, kosmetik, dan usaha lainnya.
