Seniman Jepara Buktikan Eksistensi Unjuk Gigi, Gelar Java on Stage Me...
Seniman Jepara Buktikan Eksistensi
Meski beberapa nama seniman Jepara sudah banyak yang berkibar, namun upaya untuk menunjukkan eksistensi di daerah asal masih harus dilakukan. Di antaranya dengan menggelar even-even yang bermuatan lokal. Nah, seperti apa para seniman muda Jepara melakukannya?
SEPTINA NAFIYANTI, Jepara
Java on stage ( Festifal Teater Se-Jawa )
TEATER TUMAN INISNU JEPARA
TIDAK mau terkesan diam dan mati, para seniman di Jepara terus menyalurkan ide-ide briliannya. Di antaranya dengan menggelar Java on Stage. Bertempat di aula kampus INISNU Jepara, para seniman di Jepara akan mengapresiasikan karyanya. Mulai dari musik, puisi, teater, hingga kolaborasi seni rupa juga akan hadir menyapa masyarakat Jepara.
Bahkan, Bupati jepara Hendro Martojo juga tampak memeriahkan acara tersebut. Tak hanya itu, mereka juga akan disuguhi sajian-sajian istimewa dari pertunjukan para seniman dari luar daerah se Jawa Tengah (Jateng).
Untuk kali pertama, even ini digelar di Jepara. Tak tanggung-tanggung, pada pelaksanaannya yang dimulai Rabu (15/07) malam lalu hingga 15 hari nanti, telah mampu menghimpun 25 kelompok teater.
Meski baru sedikit, namun Java on Stage mampu mendatangkan peserta dari luar daerah. Di antaranya dari Surabaya, Jogjakarta dan Magelang. "Namun ini merupakan start yang baik untuk penyelenggaraan ke depan," ujar ketua pelaksana Java on Stage, Mahmudi saat grand opening Java on Stage, Rabu lalu.
Rencananya, kegiatan ini akan diisi dengan pementasan rutin tiap hari dari kelompok teater peserta secara bergantian. Selain itu, seniman lain juga akan ditampilkan seperti pertunjukan puisi dan musilkalisasi puisi yang langsung dilaksanakan pada saat grand opening.
"Rencananya, Java on Stage akan diakhiri dengan malam penganugerahan," katanya.
Ia berharap melalui even tersebut, kelompok Teater Tuman yang memotori acara tersebut mampu menyalurlan dan menyisipkan misi dakwah di dalamnya.
"Hal ini penting, mengingat tantangan dakwah saat ini adalah banyaknya bermunculan seni peran di berbagai media. Jika kita tidak mengikuti perkembangan akan kesulitan," jelasnya.
Bupati Jepara yang juga turut hadir pada acara tersebut mengaku sangat mendukung segala bentuk kesenian yang ada di Jepara. Bupati sendiri mengakui, Seni kadang menggelitik, alur ceritanya juga bermacam-macam.
"Bisa bermuatan kritikan, kenyataan, bahkan suatu harapan dan keinginan untuk lebih maju. Kesemuanya mampu ditampilkan secara lugas dan yang pasti bermanfaat bagi masyarakat," beber Hendro sebelum membacakan puisi di grand opening Java on Stage.(*/rus)
Copas saking :
http://javaonstagejos.blogspot.com/2009_04_01_archive.html
http://jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=102677.